- Back to Home »
- Awala Mula Adanya Kertas
Posted by : Unknown
Jumat, 25 Januari 2013
MAKALAH 1
Kertas ditemukan oleh
bangsa China para tahun 105 pada masa dinasti Han dan mulai menyebar perlahan
ke barat melalui Samarkand dan Baghdad. Pembuatan dan industri kertas di Eropa
bermula dari Spanyol dan Sisilia pada abad ke 10 oleh kaum Muslim yang tinggal
di sana, kertas kemudian mulai dikenal di Italia dan Selatan Prancis, kemudian
sampai di Jerman pada tahun 1400. Pada masa abad pertengahan di Eropa,
pembuatan kertas secara manual memanfaatkan tenaga air. Adalah penemuan
teknologi percetakan printing press dan revolusi percetakan pada abad ke 15
yang berkontribusi atas penyebaran kertas yang sangat pesat di Eropa.
Kata 'kertas' berasal
dari kata papyros, bahasa Yunani kuno untuk tanaman Cyperus Papyrus. Tanaman
ini bersifat tebal dan sari nya digunakan untuk produksi material yang
menyerupai kertas, digunakan oleh bangsa Mesir kuno serta kebudayaan
Mediterania jauh sebelum kertas ditemukan di China. Papyrus merupakan
pengolahan bagian dari tanaman secara langsung, sedangkan kertas dibuat dari
serat yang sudah di olah dan diberi perlakuan khusus.
Sejarah pembuatan
kertas dimulai di China, saat seorang pejabat pengadilan Kekaisaran pada masa
dinasti Han (202 SM - 220) bernama Cai Lun, membuat kertas menggunakan tanaman
mulberry, serat kulit pohon, jala ikan, kain bekas dan sisa jerami. Walau
demikian, lembaran kertas kuno berisi gambar peta yang ditemukan di propinsi
Gansu yang berasal dari perkiraan tahun 179 - 41 SM.
Pada masa dinasti
Shang (1600 - 1050 SM) dan dinasti Zhou (1050 SM - 256) di China kuno, dokumen
umumnya ditulis di lembaran tulang atau bambu (bisa berupa lempengan maupun
lembaran bambu yang di jahit kemudian digulung) menyebabkan kesulitan untuk
transportasi karena sangat berat. Walaupun material yang lebih ringkas seperti
lembaran sutra juga digunakan, tapi sangat jarang karena harganya yang sangat
mahal. Walaupun pejabat Cai Lun disebut sebagai penemu kertas dengan teknologi
pembuatan yang canggih pada masa tersebut, penemuan spesimen yang bertuliskan
aksara mandarin di propinsi Gansu pada tahun 2006 menunjukkan bahwa pihak
militer China kuno sudah menggunakan kertas 100 tahun sebelum material ini
ditemukan oleh Cai. Atas penemuan ini, Cai Lun sangat berkontribusi dalam
penyempurnaan metode, bahan, dan resep pembuatan kertas.
Catatan sejarah
menunjukkan bahwa pejabat Cai menemukan ide pembuatan kertas kemudian
memperkenalkan pada Kaisar yang memujinya. Sejak saat itu, kertas digunakan
untuk menggantikan lempengan bambu dan lembaran sutra. Material ini dikenal
luas sebagai Kertas Yang Mulia Cai.
Awalnya, fabrikasi
kertas dilakukan dengan melumatkan sobekan kain di air, kemudian seratnya
dimanfaatkan. Kertas berkualitas tinggi buatan Tso Po menggunakan bahan kayu
tanaman Mulberry, pada masa Jin bagian Timur pembuatan kertas memanfaatkan
cetakan bambu, dan menggunakan pewarna. Saat percetakan menjadi populer di masa
dinasti Song, permintaan kertas semakin meningkat, bahkan digunakan sebagai
alat pembayaran retribusi kepada pemerintah pusat.
Walaupun lebih murah
dibanding kertas kulit (vellum), dalam jumlah besar, misalnya seukuran buku,
kertas adalah material yang mahal sebelum abad ke 19. Teknologi mesin kertas
bertenaga uap ditemukan, sehingga pembuatan kertas dengan bubur kertas dari
kayu dapat dilakukan. Walaupun ada beberapa mesin pendahulu, mesin pembuat
kertas Fourdrinier adalah dasar dari teknologi pembuatan kertas modern. Pada
tahun 1799, Nicholas Louis Robert dari Essonnes, Prancis mendapatkan paten
untuk mesin kertas yang dapat memproduksi kertas gulungan (continuous paper machine).
Saat itu, Nicholas bekerjasama dengan Leger Didot, kemudian terjadi selisih
pendapat mengenai kepemilikan ijin penemuan mesin. Adalah Didot yang mengutus
John Gamble, adik iparnya untuk menemui Sealy dan Henry Fordrinier di London
dan setuju untuk mensponsori suatu proyek. Pada 20 Oktober 1801, Gamble
mendapatkan paten no 2487 dari negara Inggris. Tahun 1803, sebuah mesin
dipasang di Frogmore, Hetfordshire. Mesin tersebut merupakan penyempurnaan dari
mesn Robert, hal ini dimungkinkan karena keterlibatan Bryan Donkin seorang
mekanik yang sangat terampil.
Hingga akhir abad ke
18, ujicoba menggunakan bahan kayu untuk membuat kertas tidak menunjukkan hasil
yang memuaskan. Pada tahun 1800, Matthias Koops di London, Inggris mempelajari
lebih lanjut gagasan pembuatan kertas dengan kayu, dan menerbitkan buku
berjudul Historical Account of the Substance wich have been used to Describe
Events, and to Convey Ideas, from the Earliest Date, to the Invention of Paper
(panjang banget ya gan? ... kira-kira judulnya adalah Catatan penggunaan bahan,
kerjadian, ide dari dulu sampai penemuan kertas). Matthias mendapatkan dukungan
keuangan dari keluarga kerajaan untuk pembuatan mesin cetak serta bahan dan
infrastruktur untuk bisnis percetakannya. Buku yang sangat menarik, walaupun
sangat mahal merupakan satu-satunya buku yang berhasil di tulis dan di cetak
sebelum perusahaannya bangkrut.
Pada tahun 1830 dan
1840, dua tokoh dari benua yang berbeda melakukan terobosan. Charles Fenerty
dan Friedrich Gottlob Keller memulai ujicoba memanfaatkan bahan kayu untuk
teknik pembuatan kertas, membuat bubur kertas langsung dari bahan kayu
tersebut. Kurang lebih pada waktu yang sama, pada pertengahan tahun 1844, kedua
tokoh ini mengumumkan penemuan mereka. Sebuah mesin yang dapat memisahkan serat
dari pohon dan memanfaatkan serat untuk pembuatan kertas. Bubur kayu kemudian
di putihkan / dicuci (bleach) oleh Fenerty sehingga memproduksi kertas berwarna
putih. Pada saat inilah dimulai era baru pembuatan kertas. Pada akhir abad 19,
hampir semua produsen menggunakan bahan kayu untuk pembuatan kertas.
Dengan penemuan pena tinta (fountain pen),
produksi masal alat tulis pensil, berkembangnya teknologi percetakan (printing
press) dengan tenaga uap, kertas dengan bahan dasar kertas menyebabkan perubahan
ekonomi dan sosial di negara industri yang sangat besar pada abad ke 19.
Pengenalan kertas yang lebih murah, buku pelajaran, fiksi, non fiksi, surat
kabar semakin terjangkau pada tahun 1900.
MAKALAH 2
Peradaban Mesir Kuno menyumbangkan
papirus sebagai media tulis menulis. Penggunaan papirus sebagai media tulis
menulis ini digunakan pada peradaban Mesir Kuno pada masa wangsa firaun
kemudian menyebar ke seluruh Timur Tengah sampai Romawi di Laut Tengah dan
menyebar ke seantero Eropa, meskipun penggunaan papirus masih dirasakan sangat
mahal. Dari kata papirus (papyrus) itulah dikenal sebagai paper dalam bahasa
Inggris, papier dalam bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Perancis misalnya
atau papel dalam bahasa Spanyol yang berarti kertas.
Pada sekitar 2.200SM, orang Mesir
kuno menemukan sejenis buluh yang disebut papyrus (lontar) yang ternyata dapat
dipergunakan untuk media tulis yang lebih stabil dan dapat diandalkan.
Meskipun penggunaan papyrus menyebar
jauh di luar Mesir, kulit binatang juga masih banyak digunakan sebagai media
untuk menyampaikan pesan tertulis. Kulit sapi, kambing dan domba dicuci dan
direntangkan pada bingkai dan dilapisi dengan kapur berbentuk pasta yang
membantu menghilangkan lemak dan bulu. Sesudah kering, permukaan dihaluskan
dengan menggosok memakai batu. Bahan yang sudah
siap disebut perkamen dan digunakan secara luas diseluruh Eropa sejak 170 SM.
Perkamen yang berkualitas tinggi sangat langka sehingga harus diperlakukan
secara halus dan sering digunakan lebih dari sekali.
Media tulis awal ini
memainkan peranan yang sangat penting dalam perkembangan kebudayaan manusia
tetapi memang kurang praktis. Hal ini berubah sejak Tsai Lun pada thn 250 SM
memulai percobaannya dan memperkenalkan kertas ke dunia.
Pada abad kedua,
pembuat kertas di Cina menaruh potongan-potongan kulit kayu bagian dalam dari
pohon Mulberry pada suatu tempat yang kuat, sering juga berupa batu yang
berlubang dan dicampur dengan air. Dengan menggunakan palu atau alat pemukul
lain, potongan kayu tersebut ditumbuk sehingga menjadi bubur berserat yang
dalam istilah sekarang disebut sebagai 'pulp'. Pulp tersebut kemudian
dituangkan kedalam cetakan yang dangkal yang sebelumnya dilapisi dengan kain
berbentuk seperti saringan. Kemudian cetakan ini dijemur di bawah sinar
matahari dan ketika air telah menguap, maka hanya serat selulose yang tinggal
dalam cetakan. Selanjutnya kertas diangkat dari cetakan tersebut. Ini adalah
bentuk yang primitif dari kertas.
3. Eropa
Pada abad ke 13,
teknologi pembuatan kertas telah merambah Spanyol, tetapi masih membutuhkan 300
tahun lagi baru teknologi tersebut menyebar ke Perancis, Jerman, Itali dan
Inggris dimana tercatat pabrik kertas Inggris yang pertama kali diketahui
dibangun di Hertfordshire pada th 1490. Di negara-negara Eropa, saringan kawat
yang halus menggantikan fungsi kain saringan dan serat linen menggantikan kulit
kayu mulberry yang sangat sulit diperoleh di daratan Eropa.
Masalah yang dihadapi
dalam pembuatan kertas secara manual ialah produktifitasnya yang sangat rendah
dan memakan waktu yang lama. Pada abad pertengahan, semua buku dicopy dengan
tangan, kebanyakan dilakukan di atas perkamen dan dilakukan oleh pemuka agama
yang mempunyai kemampuan baca tulis di atas rakyat biasa. Mesin cetak yang
diciptakan pada abad ke 15 membawa perubahan yang amat besar di bidang
komunikasi. Untuk pertama kalinya, buku dapat diproduksi secara massal. Untuk
itu dibutuhkan kertas murah dalam jumlah yang banyak menggantikan perkamen yang
mahal.
Untuk memenuhi permintaan
yang meningkat ini, pembuat kertas dituntut untuk mempercepat dan meningkatkan
produksi, tetapi tidak terlihat adanya terobosan yang nyata sampai datangnya
abad 17. Yaitu ketika Nicholas Luis Robert, dari Essones, Perancis mematenkan
sebuah mesin yang menggunakan belt kawat mesh yang bergerak menggantikan fungsi
cetakan kertas sehingga dapat dihasilkan kertas secara kontinyu dan dalam
jumlah besar. Mesin yang dibangun oleh Robert kemudian dibawa ke Inggris dan
dipatenkan di sana pada th 1801 oleh Henry Fourdrinier, yang namanya dipakai
sampai sekarang.